SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET BERBASIS WEB

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangatlah pesat, perkembangannya kian hari kian meningkat dan persaingan pun kian ketat pula. Kemajuan teknologi pastinya juga bersentuhan dengan komputer. Komputer merupakan sarana komunikasi yang sangat dibutuhkan bagi setiap manusia di muka bumi ini. Hal ini dikarenakan manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan komponen atau alat lainnya. Komputer juga dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

. Komputer juga dapat mengurangi potensi terjadinya kesalahan pengolahan data dibanding pengolahan data secara manual, tapi tentunya semua ini tergantung dari kualitas sumber daya manusia yang mengoperasikan komputer. Hanya saja penggunaan komputer ini dalam beberapa bidang, pengolahan datanya terkadang masih menggunakan aplikasi yang sederhana dan kurang kompleks sehingga dapat menyebabkan data yang dihasilkan kurang akurat dan efisien.

PT Caraka Travelindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata yang sangatlah akrab dengan kemajuan komputerisasi. Citra dan pamor dimata masyarakat cukuplah mengangkat nama perusahaan ini. Namun di sisi lain, ditemukan masih kurangnya informasi yang diberikan perusahaan tersebut, baik informasi layanan pariwisata seperti tour dan travel maupun informasi pemesanan tiket dan objek-objek wisata yang ada di Sulawesi Selatan.

Informasi yang disampaikan melalui website Caraka Travelindo yang digunakan pada saat ini, masih dianggap kurang menyampaikan seluruh aspek-aspek yang menyangkut perusahaan ini. Sebagai contoh, apabila seseorang ingin mengetahui jadwal pesawat yang akan berangkat dan tiba, mengecek status pesawat (apakah pesawat tersebut sudah dipesan atau belum), serta pemesanan tiket haruslah berhubungan langsung pada kantor tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan inilah penulis mencoba mengembangkan sistem informasi yang telah ada dan dari penelitian ini kami mengangkat judul “Sistem Informasi Pemesanan Tiket Berbasis WEB pada PT Caraka Travelindo Makassar”.

1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka pokok permasalahan yang ditemukan adalah :
1. Banyaknya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan proses pemesanan tiket.
2. Proses pembuatan faktur masih bersifat manual (ditulis atau diketik).
3. Informasi yang disampaikan oleh sistem yang sedang berjalan (website) hanya berupa profil perusahaan (tidak bisa melakukan pemesanan tiket dan pencarian informasi pariwisata melalui website perusahaan).

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Pembuatan Website Informasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional Kota Mojokerto dengan PHP dan Mysql

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kota Mojokerto adalah dinas yang berada di bawah wewenang Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Dikbud kota Mojokerto beralamat di jalan Panglima Besar Sudirman No. 40. Dikbud memiliki beberapa informasi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di kota Mojokerto baik negeri maupun swasta.


Dikbud kota Mojokerto sampai dengan saat ini belum mempunyai website resmi seperti halnya Dikbud di kota lain. Kota Mojokerto memang hanya terdiri dari 2 (dua) kecamatan saja, tetapi sekolah di kota tersebut cukup banyak dan semuanya dibawahi oleh Dikbud kota Mojokerto, disamping itu kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan juga sering terjadi hampir setiap hari di kota tersebut. Para pengurus sekolah dan perguruan tinggi yang ada di kota Mojokerto baik negeri maupun swasta seringkali dihadapkan pada kesulitan untuk mengetahui segala informasi yang berhubungan dengan pendidikan di kota Mojokerto tersebut.
Dikbud membutuhkan suatu website yang dapat membantu mempermudah pihak yang berkaitan dalam mengetahui segala informasi mengenai kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan di kota Mojokerto. Website yang ada diharapkan dapat digunakan dan dapat memberikan informasi secara cepat. Website tersebut akan dikembangkan dalam bentuk script PHP dan database dengan aplikasi MySQL.

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana cara mempercepat dan mempermudah proses untuk memperoleh segala informasi yang berhubungan dengan pendidikan di kota Mojokerto.

1.3 Tujuan
Untuk membuat website atau situs web informasi pendidikan Dikbud kota Mojokerto.

1.4 Manfaat
Kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pihak Dikbud, pihak pengurus sekolah dan universitas baik negeri maupun swasta, serta bagi masyarakat umum kota Mojokerto yaitu untuk mempercepat proses pencarian informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan di kota Mojokerto.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Pintu Geser Otomatis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, teknologi semakin berkembang dengan sangat cepat dan semakin canggih. Perkembangan teknologi ini pastinya sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi komputer. Dimana teknologi komputer merupakan pendukung bahkan penggerak kemajuan teknologi informasi pada jaman sekarang ini. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu elektronika sangat berpengaruh kepada perkembangan Teknologi. Sebuah komputer mampu mengendalikan sebuah rangkaian alat elektronika menggunakan sebuah chip IC yang dapat diisi program dan logika yang disebut teknologi Mikroprosesor.


Mikroprosesor merupakan salah satu ilmu dalam bidang elektronika yang dipelajari pada perkuliahan jurusan Sistem Komputer. Kemudian timbul gagasan untuk mengimplementasikan sebuah alat berbasis mikroprosesor yang serba otomatis dan efisiensi. Maka penulis membuat sebuah penelitian ilmiah yang di beri judul “PINTU GESER OTOMATIS”. Adapun alat tersebut merupakan serangkaian komponen elektronika berbentuk prototype sebuah pintu yang dapat bergeser secara otomatis yang dikontrol menggunakan program mikrokontroler. Bahasa pemograman yang akan digunakan adalah bahasa pemograman tingkat rendah (Low level language) Assembler yang di isi pada sebuah chip IC.
Kerena itulah penulis mencoba menganalisa dan mempelajari lebih dalam tentang membuat sebuah alat elektronika berbasis mikroprosesor yang dikendalikan oleh bahasa pemograman Assembler yang dapat menggerakkan sebuah prototype pintu yang dapat bergeser secara otomatis. Dan penulis bisa belajar memahami fungsi, karakteristik, serta cara kerja dari alat yang kami buat dan berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


1.2 Masalah dan Batasan Masalah
Pada penulisan ilmiah ini penulis membahas bagaimana menganalisa rangkaian, komponen-komponen yang digunakan, fungsi dari alat tersebut, teori yang melandaskan kinerja alat tersebut, dan proses pemograman berbasis mikrokontroler yang ada pada alat tersebut serta tampilan alat berupa rumah miniatur disertai dengan pintu miniatur yang dapat bergeser otomatis. Dan disini penulis membatasinya hanya pada cara proses pemograman alat tersebut berbasis mikrokontroler menggunakan bahasa pemograman Assembler dengan pembentukan prototipe alat yang sederhana.

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meneliti kinerja pintu geser dengan alat bantu simulasi pintu geser otomatis dan manfaatnya bagi masyarakat luar. Disamping itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari lebih mendalam tentang cara pemogramanan berbasis mikroprosesor dan untuk memenuhi mata kuliah penelitian ilmiah yang didapat pada pelajaran perkuliahan pada semester ini.

1.4 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang di pakai adalah sebagai berikut :
a. Metode Observasi, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap komponen yang dipakai dan melakukan perbandingan terhadap fungsi dari komponen-komponen tersebut sehingga kami dapat mengambil kesimpulan dan prinsip kerja dari komponen dan alat tersebut.
b. Metode Studi Pustaka, yaitu dengan mengambil materi-materi dari buku penunjang dan materi-materi lainnya dari internet ataupun yang lainnya.
c. Metode Kesimpulan, yaitu dengan mengumpulkan ide dari masing-masing orang dan kemudian menjadikan suatu kesimpulan yang di tulis ke dalam suatu makalah.
d. Penelitian dan Eksperimen, yaitu dengan melakukan penelitian, perancangan alat dan menguji alat tersebut.
e. Konsultasi, yaitu dengan mendiskusikan serta menanyakan secara langsung kepada dosen pembimbing.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ELEKTRONIK BERBASIS WEB

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen suatu bidang usaha penjualan harus inovatif dan selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen disamping itu barang-barang yang ditawarkan mengikuti perkembangan, kemudian selalu memberikan yang terbaik berarti memberikan banyak alternatif barang, dan kemudahan dalam bertransaksi.


Suatu bidang usaha harus dapat mengenalkan diri dan produk-produk yang mereka jual sehingga konsumen yang belum tahu akan mengenalnya, yang sudah mengetahui akan semakin percaya. Sehingga akan mudah mendapat perhatian masyarakat.
Teknologi komputer berkembang sangat pesat dengan munculnya internet dimana komputer-komputer dapat saling terhubung membentuk jaringan yang sangat luas yang terdiri dari ribuan komputer diseluruh dunia. Siapapun yang mempunyai akses kedalam jaringannya dapat saling bertukar informasi berbagai macam bentuk data teks, gambar, suara, file dan sebagainya. Lebih dari itu jaringan ini dapat diakses selama 24 jam.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka topik yang diambil adalah penjualan barang lewat internet. Melihat hal itu maka penulis memilih judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN ELEKTRONIK BERBASIS WEB PADA TOKO DIGAL ELEKTRONIK SUKOHARJO”.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibahas bagaimana membuat sistem informasi penjualan elektronik berbasis web pada Toko “DIGAL ELEKTRONIK” Sukoharjo.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu kemampuan dan sarana yang ada, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Sistem informasi penjualan elektronik berbasis web dengan bahasa dasar Indonesia.
2. Web ini mempunyai fasilitas informasi mengenai: daftar katalog elektronik, daftar detail spesifikasi elektronik yang dijual dan transaksi yang berkaitan dengan Toko “DIGAL ELEKTRONIK”
3. Proses transaksi penjualan yang dilakukan melalui sistem transfer menggunakan teknologi m-Banking atau transfer menggunakan e-Banking.
4. Proses akhir yaitu pengiriman barang, tidak memperhatikan atau mengabaikan keterangan bahwa barang sudah diterima, karena itu urusan diluar sistem.
5. Pembuatan program aplikasi, penulis menggunakan bahasa pemrograman WEB dengan Dreamweaver MX, Script PHP, database Mysql, dan Web server IIS.
6. Web ini menghasilkan 2 kelompok informasi. Yaitu:
a. Back End, yaitu sistem manajemen yang banyak diperlukan oleh pemilik sistem. Misalnya pencatatan harga, pencatatan transaksi dll.
b. Front End, yaitu sistem yang berhubungan dengan konsumen. Misalnya situs untuk melihat produk, mengkonversikan harga dll.

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Berdasarkan pembahasan masalah di atas, penulis memiliki tujuan yaitu membuat sistem informasi penjualan berbasis web. Sehingga dapat diakses dengan menggunakan komputer di seluruh Indonesia yang terhubung melalui internet.

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Manfaat tugas akhir ini adalah:
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terutama dalam pembuatan sistem informasi yang berbasis web, dan mempraktekkan apa yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah.
2. Bagi Akademik
Sebagai literatur bagi mahasiswa lain yang akan membuat tugas akhir, yang berhubungan dengan sistem informasi Penjualan berbasis web.
3. Bagi Umum
Menjadikan Website ini Sebagai media untuk mencari informasi tentang penjualan elektronik yang lengkap dengan spesifikasi yang ditawarkan. 

Selengkapnya download disini

0 komentar:

PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA STIKES BHAMADA SLAWI KABUPATEN TEGAL

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang Masalah

Dalam penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan administrasi pendidikan yang baik sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan kepada pihak-pihak terkait dan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Ketepatan, keakuratan dan kecepatan penyajian data/informasi merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola administrasi yang baik.
 
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada (STIKES Bhamada) Slawi merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Tegal yang mencetak sarjana di bidang kesehatan. Dalam melaksanakan pengelolaan administrasi STIKES Bhamada masih menggunakan cara manual sehingga dalam pelaksanaannya kurang optimal. Demikian juga dalam memberikan pelayanan kepada pengguna/pihak-pihak terkait tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Beberapa kendala yang timbul sebagai akibat dari pengelolaan secara manual tersebut di atas adalah sebagai berikut:
  1. Pembuatan/penyajian laporan tidak dapat dilakukan dengan cepat. 
  2. Kemungkinan kesalahan proses pengolahan data dapat terjadi.
  3. Media penyimpanan yang digunakan cukup banyak dan kurang praktis.
Dari kendala-kendala tersebut dapat diidentifikasikan penyebab masalahnya yaitu sebagai berikut :
  1. Pemasukan/penulisan data maupun penulisan rumus/formula untuk suatu proses dapat dilakukan berulang-ulang sebagai akibat dari pekerjaan secara manual. 
  2. Kesalahan proses dapat terjadi karena masih menggunakan tenaga manusia.
  3. Media penyimpanan data masih banyak menggunakan kertas sehingga membutuhkan tempat yang cukup banyak dan kurang praktis untuk melakukan pencarian data.

Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut di atas, penulis mencoba memberikan solusi dengan suatu rancangan sistem baru yaitu dengan pemanfaatan teknologi informasi/komputer yang diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah yang terjadi dalam pengelolaan administrasi khususnya dalam pengelolaan administrasi pendidikan. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA STIKES BHAMADA SLAWI KABUPATEN TEGAL” .

2. Perumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran sistem informasi administrasi pendidikan pada STIKES Bhamada Slawi ?

3. Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini penulis membatasi masalah atau ruang lingkup penulisan pada hal-hal yang mengenai administrasi pendidikan sebagai berikut :

  • Pendataan Mahasiswa, Dosen, Program Studi dan Mata Kuliah. 
  • Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).
  • Pembuatan Jadwal Ujian dan Kartu Ujian, baik Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS).
  • Pembuatan Kartu Hasil Studi (KHS).
  • Pembuatan Transkip Akademik.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hni adalah untuk mengetahui sistem administrasi pendidikan di STIKES Bhamada Slawi sehingga dapat diketahui kekurangan atau kelemahan yang ada. Langkah selanjutnya adalah membuat suatu rancangan sistem baru untuk mengatasi permasalahan tersebut.






Selengkapnya download disini

0 komentar:

SISTEM INFORMASI PENGAWASAN BARANG KENA CUKAI PADA KANTOR WILAYAH XVI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SULAWESI

BAB I
PENDAHULUAN

 
1.1 Latar Belakang

Seiring dengan laju perkembangan komputer, baik hardware maupun software, maka perkembangan informasi dengan menggunakan alat bantu komputer cenderung meningkat. Sarana komputer sangatlah diperlukan sebagai sarana yang digunakan oleh setiap pemakai baik perorangan maupun instansi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cara yang lebih mudah dan cepat untuk memenuhi segala kebutuhan.
 
Sistem informasi pengawasan barang kena cukai berperan penting dalam administrasi sebagai sumber informasi dalam rangka melakukan kegiatan penelitian, penganalisaan, pembuatan laporan, bagi para peneliti dengan cepat cermat dan akurat.
 
Sistem informasi pengawasan barang kena cukai yang tidak teratur akan menimbulkan permasalahan dalam suatu instansi, masalah tersebut biasanya baru disadari ketika sistem yang sedang digunakan tidak efektif, dan hal itu terjadi pada kantor Wilayah XVI DJBC Sulawesi.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dianggap perlu untuk membuat sebuah sistem informasi untuk pengolahan data pengawasan Barang kena cukai yang cocok untuk diterapkan pada bagian pengolahan Barang Kena Cukai. Dengan mengedepankan efektifitas dan efisiensi dari segi tenaga, waktu dan kerja sistem yang digunakan, maka penulis mencoba untuk mengangkat sebuah judul yaitu  “ Sistem Informasi Pengawasan Barang Kena Cukai Pada Kantor WIlayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi

1.2 Pokok Permasalahan
 
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang muncul adalah : 

Kinerja dalam pengawasan Barang Kena Cukai yang diterapkan selama ini pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi belum berjalan dengan maksimal dengan sistem yang digunakan sekarang. Karena belum adanya penyajian sistem informasi Informasi yang dihasilkan mengenai pengawasan BKC sehingga pihak-pihak yang membutuhkan informasi tidak dapat dengan cepat mengambil keputusan.

1.3 Batasan Masalah
 
Adapun batasan permasalahan agar tidak terlalu meluas maka dianggap perlu adanya pembatasan atas pembahasan skripsi ini dengan fokus penulisan pada sistem informasi pengawasan Barang Kena Cukai yaitu minuman yang mengandung etil alkohol dan hasil tembakau.

1.4 Keaslian Penelitian
 
Sistem informasi pengawasan Barang Kena Cukai pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belum perna diteliti ataupun dibahas sebelumnya, sehingga penulis mengajukan untuk melakukan penelitian.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
 
1 Tujuan Penelitian
 
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan untuk merancang dan menghasilkan sistem informasi Barang Kena Cukai yang cocok digunakan pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi.
 
2 Manfaat Penelitian
 
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
 
1. Bagi dunia akademis
Dalam dunia akademis, penelitian ini memiliki manfaat untuk menjadi acuan bagi mahasiswa dan pihak lain yang berkeinginan mengadakan penelitian lanjutan terhadap sistem pegawasan Barang Kena Cukai pada Kantor Wilayah XI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Makassar dapat dilihat dari segi ilmiah dan pengembangan ilmu khususnya penelitian dalam hal sistem pengawasan.
 
2. Bagi dunia praktisi
Dalam dunia praktisi, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi agar efektifitas sistem pengawasan Barang Kena Cukai dapat lebih optimal.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

PEMBANGUNAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II (KABUPATEN/KOTA)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Teknologi Informasi saat ini memiliki peranan yang sangat penting disegala bidang dan aspek kehidupan, baik dalam dunia bisnis, politik hingga perekonomian. Hal ini disebabkan karena pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi dapat terpenuhi dengan adanya peran serta teknologi informasi.


Dengan perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini kita dapat melakukan pengolahan data dengan mudah, dapat menghasilkan suatu informasi yang kita butuhkan dengan akurat dan mengefektifkan waktu, serta dengan biaya yang kita keluarkan lebih efisien. Keunggulan inilah yang menjadikan teknologi informasi saat ini banyak berperan serta dalam segala bidang dan aspek kehidupan yang ada, dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Demikian halnya dalam pengelolaan data keuangan, teknologi informasi menjadi hal penting perusahaan dalam pengelolaan data keuangan karena telah dipercaya dapat membantu bagian keuangan atau akuntansi dalam menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat, dan mengefektifkan waktu dalam penyusunannya. Tentunya teknologi informasi yang digunakan untuk pengelolaan data keuangan tersebut bukan hanya dapat mempermudah pihak yang terkait dalam perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan akan tetapi juga harus sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berlaku. 

Dalam pengelolaan keuangan suatu instansi Pemerintahan, pemerintah telah melakukan reformasi pengelolaan keuangan negara baik pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah terutama dengan ditetapkannya Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pada Undang – Undang Nomor 17 tahun 2003 tersebut khususnya pada pasal 30, 31 dan pasal 32 disebutkan bahwa Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD berupa laporan keuangan. Laporan yang dimaksud setidak–tidaknya meliputi laporan Realisasi Anggaran APBN/APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Dan setelah pemerintah menyusun strandar akuntansi pemerintahan yang berlaku baik pada pemerintah pusat ataupun pada pemerintah daerah dengan dibentuknya Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) pada tanggal 13 Juni 2005 Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pada SAP tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan pokok terdiri dari : a). Laporan Realisasi Anggaran, b). Neraca, c). Laporan Arus Kas dan d). Catatan Atas Laporan Keuangan.

Selengkapnya  download disini

0 komentar:

Desain Jaringan Dengan Menggunakan IPv6 STUDI KASUS : UPT. LAB Perangkat Lunak Universitas Bina Nusantara

Pada masa permulaan komputer digunakan, komputer bertukar informasi dengan alat/device yang dipasang (attached) secara langsung, seperti cardreader dan printer. Penggunaan komputer yang lebih lanjut memerlukan pemasangan alat-alat untuk menghubungkan secara lokal dan remote (jarak jauh). Ketika sebuah badan/organisasi mempunyai beberapa komputer, sering terjadi kebutuhan akan transfer data antar komputer untuk memungkinkan user pada satu komputer untuk mengakses komputer lain.

Para vendor merespon kebutuhan ini dengan menyediakan dan mengembangkan hardware dan software untuk keperluan komunikasi tersebut. Sayangnya, hardware dan software ini mempunyai beberapa kelemahan/kekurangan, yaitu :
  • Hanya  bekerja  baik  dengan  hardware/software  yang  dikeluarkan  oleh vendor tersebut.  
  • Hanya mendukung sejumlah kecil jenis network.  
  • Kadang-kadang   terlalu   kompleks,   memerlukan   pengetahuan   terhadap bahasa pemrograman yang baru atau cara pengoperasian yang berbeda- beda untuk setiap aplikasi. 
  • Kurang fleksibel untuk menciptakan sebuah jaringan telah ada sebelumnya untuk berkomunikasi dengan jaringan lain secara mudah dan murah. 
Situasi ini berubah dengan adanya Trasmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)  dan teknologi router yang muncul.  

Pada  masa  sekarang,  jaringan  komputer  telah  menjadi  sebuah  bagian yang tak terpisahkan pada hampir seluruh badan/organisasi. Komputer telah dihubungkan dengan workstations, server, dan komputer lain sehingga tercipta sebuah komunitas LAN (local area network). Dan beberapa dari LAN tersebut juga telah dihubungkan dengan LAN lain sehingga terciptalah MAN (metropolitan area network). Dan MAN telah bergabung pula menjadi sebuah komunitas jaringan yang lebih besar yang disebut WAN (wide area network).  

Telah menjadi sebuah keperluan dasar untuk kegiatan operasional sehari- hari bahwa sistem-sistem haruslah dapat berkomunikasi satu sama lain bila dibutuhkan, tanpa memandang letaknya di dalam suatu jaringan.  

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Sistem Autentifikasi Dengan Pengenalan Iris

Pada era globalisasi saat ini, teknologi semakin berkembang dengan sangat canggih. Komputer sangat berperan penting dalam perkembangan teknologi ini. Dengan segala kelebihannya, komputer telah menjadi bagian utama yang sangat diperlukan untuk membantu manusia dalam mengerjakan tugas dan menyeldsaikan masalah. Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat telah membawa banyak perubahan ke dalam berbagai aspek kehidupan. Berbagai dampak perubahan baik sosial, budaya, ekonomi, dan yang lainnya terjadi sebagai akibat dari perkembangan teknologi komputer.

Salah satu cabang ilmu komputer yang cukup dikenal yaitu Inteligensia Semu (Artificial Intelligence). Melalui cabang ilmu ini, komputer dapat memiliki kemampuan  berpikir  dan  menganalisa  untuk  menyelesaikan  masalah  dengan meniru cara berpikir manusia. Perkembangan Artificial Intelligence memunculkan konsep-konsep baru yaitu konsep feature extraction dan pattern recognition.

Dalam ruang lingkup security dikenal tiga metode autentifikasi, yaitu, sesuatu yang telah diketahui (seperti password atau PIN), sesuatu yang dimiliki (seperti ID card), atau bagian dari diri sendiri (biometric).

Dua metode autentifikasi yang pertama masih kurang sempurna karena dengan menggunakan metode-metode tersebut seringkali user mudah lupa password/PIN atau menghilangkan ID card mereka.
Solusi dari masalah-masalah di atas adalah biometrik. Biometrik tidak dapat dipinjam,  dicuri,  atau dilupakan.  Biometrik  ada  dua  macam  yaitu  physical biometric  (wajah, retina, sidik jari, dan iris) serta behavioral characters (tanda tangan, suara). 

Dengan menggunakan konsep dari bagian ilmu inteligensia semu dapat dikembangkan sebuah sistem berbasis teknologi biometrik yang dapat mengenali individu-individu  dari  keunikan  fisik  mereka. Saat  ini  salah  satu  teknologi biometrik yang paling akurat adalah pengenalan iris. Pengenalan iris dilakukan dengan menganalisis bidang radial berpigmen yang mengelilingi pupil pada mata manusia. Iris manusia sangatlah unik sehingga peluang adanya iris yang sama hanyalah 1: 10

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Perencanaan Jaringan Air Bersih Di Kecamatan …Kota …

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kota Pasuruan merupakan salah satu kotamadya di provinsi Jawa Timur. Kota Pasuruan terdiri dari 3 kecamatan. Kecamatan-kecamatan kota Pasuruan yakni Bugul Kidul, Purworejo dan Gading Rejo.Dalam laporan ini di bahas kecamatan Bugul Kidul.
Kecamatan Bugul Kidul terdiri dari 13 Desa/Kelurahan. Penduduk kecamatan Bugul Kidul pada bulan Desember 2006 tercatat 48.622 jiwa. Jumlah itu terdiri dari WNI dan WNA.. Angka yang tercatat tersebut adalah penduduk yang berdomisili pada saat diadakannya sensus penduduk.

Dalam kehidupan, air sangat dibutuhkan oleh manusia karena air adalah senyawa yang tidak tergantikan. Air mempunyai banyak manfaat. Salah satunya untuk kebutuhan sehari-hari (masak, mandi, minum dan mencuci). Berarti dengan jumlah penduduk 48.622 jiwa membutuhkan jumlah air yang besar.

Untuk memenuhi kebutuhan air yang besar, diperlukan jaringan air bersih. Pada saat ini kecamatan Bugul Kidul mensupply air dari PDAM yang berasal dari sumber air Umbulan dan Sumur Bor Pleret. Akan tetapi jaringan belum mampu melayani seluruh mayarakat. 

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Perencanaan Dan Metode Pelaksanaan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih Kota

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan salah satu unsur yang paling penting bagi kelangsungan hidup di muka bumi. Tanpa air, kemungkinan besar tidak akan ada kehidupan dimuka bumi ini. Manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang selalu membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang. Pada manusia dalam tubuhnya terdiri dari 65% air, sehingga wajarlah kalau manusia selalu memerlukan air minum bagi tubuhnya. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan air bersih pun akan semakin meningkat.

Pertama kali yang harus disoroti pada distribusi air bersih sebagai penyediaan kebutuhan air minum tentunya adalah sumber-sumbernya. Tidak semua daerah memiliki sumber air yang dapat langsung digunakan untuk kebutuhan air minum atau sumber air bersih letaknya cukup jauh dari konsumen. Kendala semacam ini sangat terasa di daerah perkotaan,*karena tingkat kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan menurunnya kualitas sungai sebagai sumber mata air. Selain itu belum sempurnanya sistem penyaluran air buangan mengakibatkan seringnya sungai menerima beban dari industri yang semakin berkembang di daerah perkotaan. Berdasarkan kenyataan tersebut maka diperlukan suatu sistem distribusi air bersih dari sumber-sumber air yang layak dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Melalui pembuatan jaringan atau sistem distribusi yang menghubungkan sumber air dengan konsumen, dapat diatasi permasalahan kebutuhan air bersih untuk suatu daerah yang letaknya cukup jauh dari sumber air. Hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembuatan jaringan atau sistem perpipaan ini adalah jumlah kepadatan penduduk, kondisi fisik daerah perencanaan, keadaan topografinya, tata guna lahan, dan kemungkinan perkembangannya dimasa yang akan datang.

Selengkapanya download disini

0 komentar:

Pemanfaatan Copper Slag (Limbah Peleburan Tembaga) Sebagai Substitusi Bahan Pengisi Campuran Beton Mutu K-225

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang berkembang, terutama di bidang perindustrian. Pesatnya perkembangan industri tersebut, dari proses pengolahannya menghasilkan bahan yang menguntungkan dan merugikan

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang pada saat ini banyak dipakai di Indonesia dalam pembangunan fisik, dan pengertian Beton sendiri adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa menggunakan campuran tambahan membentuk masa padat (SK.SNI T-15-1990-03:1).

Dengan semakin meluasnya penggunaan beton dan makin meningkatnya skala pembangunan menunjukan juga semakin banyak kebutuhan beton di masa yang akan datang sehingga mempengaruhi perkembangan teknologi beton dimana akan menuntut inovasi-inovasi baru mengenai beton itu sendiri.

Dengan melihat fenomena diatas banyak orang mencoba memanfaatkan limbah-limbah industri untuk digunakan dalam campuran beton. Salah satunya adalah Copper Slag yaitu limbah industri peleburan tembaga berbentuk butiran runcing (Tajam) dan sifat fisiknya hampir sama dengan pasir alami., sehingga selama ini copper slag banyak digunakan dalam dunia konstruksi beton. Oleh karena itu dalam penelitian terapan kali ini copper slag akan dicoba sebagai sebagai subtitusi bahan pengisi campuran beton dan untuk melihat apakah dapat memberikan dampak yang positif yaitu terjadi peningkatan kuat tekan pada beton.

Penelitian terapan adalah suatu penelitian yang applicable yaitu lebih menekankan pada hasil penelitian yang dapat langsung dimanfaatkan.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Perencanaan Fondasi Strauss Hotel Gajah …

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sebuah bangunan gedung dituntut dapat digunakan sesuai fungsinya dan mampu bertahan sesuai dengan yang direncanakan, untuk itu gedung tersebut haruslah kuat dan kokoh, dan untuk mendukungnya diperlukan sebuah fondasi yang kuat dan mampu menahan beban struktur diatasny`.

Fondasi merupakan suatu konstruksi pada bagian bawah struktur yang berfungsi untuk menyalurkan beban struktur diatasnya kelapisan tanah pendukungnya yang dapat berupa tanah keras maupun lapisan batuan. Adapun letak lapisan tanah pendukung tersebut mempunyai kondisi tanah yang berbeda dan kedalaman yang bervariasi. Untuk lokasi gedung HOTEL GAJAH MADA memiliki lapisan tanah pendukung berupa tanah lempung padat, ada kerikil sedang dan pasir sedang warna coklat kemerahan dan terletak pada kedalaman 5,20 m dibawah lapisan permukaan tanah.

Setiap tanah yang dibebani pasti akan mengalami penurunan setelah mendapat tekanan dari struktur yang berada diatasnya. Tetapi apabila penurunan tersebut masih dalam batas – batas yang diijinkan maka struktur tersebut masih aman. Untuk tanah yang lapisan tanahnya padat terletak jauh dari permukaan tanah dan bebannya relatif berat, digunakan fondsi dalam antara lain : fondasi tiang pancang, fondasi strouss dan sebagainya.

Dalam perencanaan fondasi perlu diperhatikan aspek – aspek yang berpengaruh antara lain aspek teknis, aspek ekonomis, aspek lingkungan. Aspek teknis merupakan aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan. Sedangkan aspek ekonomis yang perlu dipertimbangkan adalah fondasi tersebut ekonomis namun tidak mengurangi mutu yang telah ditetapkan. Adapun aspek lingkungan yang perlu diperhatikan adalah pada waktu pengecoran fondasi yang biasanya dilaksanakan sepanjang hari yang bisa menimbulkan gangguan – gangguan penduduk sekitarnya yaitu kebisingan dan sebagainya.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Identifikasi Permasalahan Terminal Penumpang Tipe A Sudirman Kota Sukabumi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Sukabumi sebagai salah satu kota di Propinsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 48.000,213 Ha, dan jumlah penduduk 259.045 jiwa (Kota Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2004), sedang berbenah diri di berbagai sektor kehidupan guna mencapai visi Kota Sukabumi yaitu “Sebagai Pusat Pelayanan Jasa Terpadu di Bidang Perdagangan, Pendidikan dan Kesehatan”.

Dalam RTRW Provinsi Jawa Barat Kota Sukabumi memiliki fungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) bersama Cianjur yang diarahkan sebagai salah satu pusat keluar masuknya aliran orang dan barang dari dan ke daerah sekitarnya. Dalam sistem perkotaan Jawa Barat, Kota Sukabumi ditetapkan sebagai kota hierarki IIIA yang memiliki fungsi dan peran yaitu sebagai pusat produksi, koleksi dan distribusi dengan skala pelayanan inter regional.
Sedangkan dalam RTRW Kota Sukabumi tahun 2002-2011, fungsi Kota Sukabumi ditetapkan sebagai :
1 Pusat pengembangan industri, khususnya industri kecil dan agroindustri karena hinterland Kota Sukabumi merupakan wilayah pertanian dengan tingkat produsi yang cukup besar.
2 Pusat pendidikan, dengan catatan perlu dikembangkannya beberapa fasilitas pendidikan baru, baik untuk tingkat menengah maupun perguruan tinggi dan yang lebih penting perlu dikembangkannya pendidikan khusus yang lebih spesifik.
3 Pusat pelayanan kesehatan, baik untuk pelayanan lokal maupun regional.

Perkembangan Kota Sukabumi saat ini dapat dibilang cukup pesat, hal ini dapat dilihat pada perkembangan fisik dan peningkatan jumlah kegiatan yang cukup cepat, yang ditandai dengan tumbuhnya kegiatan komersil, jasa pelayan umum dan pusat pedagangan.

Perkembangan diberbagai sektor kehidupan tersebut menyebabkan bangkitan perjalanan yang terus mengalami peningkatan, pada tahun 2002, angka bangkitan perjalanan yang terjadi di Kota Sukabumi mencapai angka 212.100 perjalanan setiap hari dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 5% pertahun (Dinas Perhubungan Kota Sukabumi).
Selain bangkitan perjalanan yang terus meningkat, pembangunan di Kota Sukabumi juga ditandai dengan semakin beragamnya tata guna lahan disekitar pusat kota. Pusat Kota Sukabumi yang berada di wilayah Jalan Jendral Ahmad Yani, akan terus mengalami perkembangan secara kontinyu hingga mencapai jalan Jendral Sudirman yang merupakan lokasi dari Terminal Sudirman yang menjadi lokasi studi. Bahkan kini tata guna lahan disekitar terminal didominasi oleh perdagangan dan jasa dan sebagian kecil pemukiman penduduk.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan orang dan atau barang serta untuk mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi (UU No 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan), Terminal Sudirman harus dapat bekerja secara optimal dan efisien, sehingga dapat mendukung kegiatan masyarakat Kota Sukabumi.

Keberadaan Terminal Sudirman sangat diperlukan dalam mendukung mobilitas penduduk di Kota Sukabumi, menciptakan ketertiban lalu lintas, disamping itu Terminal Sudirman pun berfungsi sebagai sarana penunjang bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi dari sektor retribusi. Selain itu terminal berperan pula sebagai tempat bagi para awak bus dan kendaraan beristirahat sebelum memulai lagi perjalanan.

Terminal Sudirman terletak diantara dua jalan, yaitu Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Arif Rahman Hakim, yang memiliki arus lalu lintas cukup padat. Kedua ruas jalan tersebut merupakan akses menuju pusat kota yang terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani. Selain itu, lokasi terminal yang terletak di kawasan yang cukup padat, dengan tata guna lahan yang didominasi perdagangan dan jasa serta pemukiman menyebabkan terminal sulit untuk dikembangkan, dan berdampak pada lingkungan sekitar yang diakibatkan getaran yang dapat berpengaruh pada usia bangunan serta asap yang dikeluarkan kendaraan yang mengandung gas dan partikel yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, kondisi topografi terminal yang menurun, struktur tanah yang tidak rata, memerlukan kehati-hatian para awak bus dalam memarkir kendaraan dan memastikan kendaraan tetap diam.

Terminal eksisting secara fungsional termasuk dalam terminal penumpang tipe A, hal ini bisa dilihat dengan adanya pelayanan angkutan bus antar provinsi atau yang biasa disebut bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), selain itu dalam RUJT (Rencana Umum Jaringan Transportasi) Penumpang dan Barang Kota Sukabumi, Terminal Sudirman ditetapkan sebagia Terminal Tipe A.

Dari data tahun 2004, saat ini Terminal Sudirman yang beroperasi 18 jam sehari antara jam 00.00 - 18.00 memiliki luas hanya 5.294,98 m2 dan kapasitas statis 70 kendaraan (60 bus besar dan 10 bus sedang), sedangkan jumlah pelayanan rata-rata perhari adalah 400-450 bus, dengan jumlah penumpang 3.500-4.000 orang. Teminal Bus Sudirman saat ini dilayani oleh 692 kendaraan terdaftar dari 36 perusahaan yang ada, dengan jumlah trayek 18 jurusan. Kondisi pelayanan rata-rata terdapat 51 bus/jam, sedangkan pada kondisi puncak terdapat 83 bus/ jam atau melibihi kapasitas statis (119%).

Dari uraian diatas, hipotesa awal adalah Terminal Sudirman pada saat ini memiliki beberapa permasalahan, seperti lokasi terminal yang berada di pusat kota, volume kendaraan yang cukup padat pada jalan disekitar terminal sehingga menumbulkan kemacetan, serta banyaknya bus yan parkir di pinggir jalan radius ±100 meter sekitar Terminal Sudirman.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Analisa Kapasitas Terminal Domestik Bandar Udara (Studi Kasus Pada Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Bandar udara adalah prasarana yang sangat penting dalam sebuah sistem transportasi udara. Terminal adalah salah satu prasarana yang harus terpenuhi dengan baik. Mengingat pentingnya fungsi dari sebuah terminal, maka perlu diadakan penelitian untuk mengevaluasi kapasitas dari terminal tersebut. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah model untuk melakukan evaluasi tersebut. Penelitian ini mengambil kasus pada terminal domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 
Diawali dengan memproyeksikan jumlah penduduk dan PDRB/kapita untuk tahun-tahun mendatang, pada tahap berikutnya model diaplikasikan untuk menghitung jumlah penumpang yang akan datang ke Jakarta pada tahun-tahun mendatang. Tahap terakhir adalah membandingkan antara hasil perhitungan dengan standar kapasitas yang ada. 
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa sampai tahun 2016 terminal domestik pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih memenuhi standar Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJU) 

Kata kunci : Bandar udara, Terminal, Pemodelan, Kapasitas

Selengkapnya download disini

0 komentar:

PENERAPAN SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR DENGAN MENGGUNAKAN SPACE TRUSS PADA BANGUNAN GELANGGANG OLAHRAGA

Kemajuan dan teknologi di segala aspek kehidupan, membuat hidup manusia mengalami perubahan. Manusia semakin sibuk dengan segala aktivitas dan rutinitas sehingga melupakan faktor terpenting dalam tuntutan kehidupan mereka, yaitu berolah raga untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan raga. Olahraga pada dasarnya merupakan kegiatan jasmani dalam bentuk permainan, perlombaan, pertandingan yang kini semakin dirasakan manfaatnya dengan tujuan memperoleh kesehatan, prestasi maupun rekreasi.

Perkembangan olahraga semakin meluas bukan saja di kota-kota besar seperti Jakarta, tetapi sudah meluas secara merata di seluruh Indonesia dengan adanya slogan semangat ‘memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat’ menjadi salah satu pendorong kemajuan olahraga.
Globalisasi menuntut manusia bertindak serba cepat, praktis dan ekonomis. Hal ini tercermin dari bagaimana orang menginginkan beberapa kegiatan dalam satu wadah sehingga menghemat waktu dan tenaga mereka. Oleh karena itu, pengadaan suatu wadah untuk berolahraga dengan menyediakan segala fasilitas-fasilitas olahraga yang lengkap dan juga sarana berekreasi, merupakan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik dan psikis.

Maksud dan tujuan dari perencanaan dan perancangan Gelanggang Olahraga di Kemanggisan adalah :
- Menyediakan penyelenggaraan fasilitas olahraga yang efektif dalam arti kapasitas yang mencukupi, terpadu, tertib dan teratur, aman, dan nyaman.
- Menciptakan ruang luar berikut fasilitas penunjangnya sebagai penunjang olahraga dan rekreasi yang representatif sehingga memberikan kenyamanan bagi para penggunanya.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kota Jakarta merupakan salah satu ibukota yang padat akan penduduknya dimana memiliki potensi perkembangan yang sangat pesat yang dapat dilihat pada berbagai fasilitas-fasilitas yang ada sebagai penunjang kehidupan masyarakat sekitarnya seperti sarana olahraga, sarana transportasi, perkantoran, dan masih banyak lainnya yang tidak disebutkan, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah sarana pendidikan. Sarana pendidikan sudah merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat terutama dalam mendidik, membimbing serta mengarah agar kehidupan dapat berjalan lebih baik lagi.

Kebutuhan akan sarana pendidikan juga mempunyai berbagai fasilitas-fasilitas yang harus disediakan seperti gedung utama untuk proses belajar, tempat berolahraga, tempat pusat kegiatan mahasiswa, dan juga termasuk perpustakaan bagi para mahasiswa. Fasilitas perpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang harus dikembangkan, karena merupakan wadah penampungan semua ilmu pengetahuan yang ada. Pada umumnya setiap Universitas besar di Indonesia mempunyai perpustakaan sendiri, tetapi literatur dan fasilitas yang ada tidak begitu memadai, diiringi dengan perkembangan pendidikan yang cepat pada saat ini.

Belajar di perpustakaan merupakan hal yang lebih efektif dalam bertukar pikiran antar sesama mahasiswa, melakukan diskusi, serta tempat yang tenang untuk belajar karena merupakan pusat pendidikan dan kumpulan literature buku – buku. Selain perpustakaan milik Universitas banyak juga perpustakaan yang dikelolah oleh sekolah dan perpustakaan umum yang disediakan oleh pemerintah daerah tersebut. Universitas Bina Nusantara yang di kelola oleh swasta merupakan salah satu fasilitas pendidikan dan sebagai perguruan tinggi yang cukup besar, jumlah mahasiswa yang dapat ditampung di Universitas Bina Nusantara ± 30.000 mahasiswa, baik dari Jakarta maupun dari luar Jakarta.

Maka dari itu, pihak pengelola Universitas Bina Nusantara memikirkan bagaimana cara mengatasi berbagai masalah mengenai perpustakaannya sendiri, terutama bagi mahasiswa yang ingin mencari literature buku dan fasilitas penunjangnya. Salah satu cara yang dapat di lakukan adalah dengan menyediakan sebuah perpustakaan yang baik yang dikelola oleh pihak kampus Universitas Bina Nusantara dengan lokasi yang tidak jauh dari lingkungan kampus.

Selengkapnya download disini

0 komentar:

Rumah Susun Sederhana Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Di Jakarta Barat (TA-4)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.  Latar Belakang
Persoalan temp at tinggal masih menjad i masalah p elik bagi p enduduk di kota besar sep erti Jakarta. M enurut data kep endudukan, p ada tahun 1930 p enduduk Jakarta y ang berjumlah  533.000  jiwa bertambah  menjadi 837.083  jiwa p ada tahun  2002. Khusus  di daeraJakarta Baratcatatasip il Kotamady a Jakarta Barat  mencatat, dengan luas sebesar 122,52 km2, kep adatan p enduduk p ada bulan Januari tahun 2008mencap ai 13.348 jiwa p er km2.
Kondisi p erumahan  dan  p emukiman  adalasalasatu  bidan g y an g p erlu ditangan i secara serius, karen a p erumahan dan p emukiman memiliki p eran strategis sebagai  p usat p endidikan  keluarga,  p ersemaian  buday a,  dan  p eningkatan  kualitas gen erasi y ang akan datan g serta merup akan p engejawantahan d iri.
Prof.  IR.  Eko  Budihard jo,  M .Sc.  dalam bukuny a Arsitektur  dan  Kota  di Indonesia meny atakan b ahwa salah satu usaha p eremajaan  kota y ang p alin g besar adalah  den gan  p emban gunan  rumasusun.  Ide d asarny a adalah  merub ah  kondisi p emukiman kumuh di kota y ang p adat p enduduk atau dikenal dengan istilah urban renewal. Dr.Soed joko p ada diskusi p anelPendid ikan Arsitektur M eny ongsong Tahun 2000” , mengatakan bahwa sewajarny alah ban gun an-ban gunan di Indonesia tidak lagi diban gun  secara tidur  menutup i p ermukaan  bumitetap i harus  diberdirikan atau dibuat susun keatas agar tersisa ruan g terbuka y ang cukup lega untuk bernap as.

Rendahny a p ersentase p eningkatan lah an p ermukiman dib andin gkan den gan laju p ertumbuhan p enduduk serta rendahny a kemamp uan day a beli dewasa in i, telah membawimp likas y ang   cukup   negatif   y aitu   timbulny a  p erumahan   kumuh, timbulny a  p erumahan di  bantaran  k ali  y ang  semakin  lama  bila  dib iarkan  akan menimbu lkan  masalah  y ang besar  sep erti  halny a  banjir  dan  p enurunan  tingkat p elay anan p rasarana lingkun gan hidup p erkotaan.
Pemban gunan ru mah susun telamen jadi salasatu kebijakan p emer intah dala mengatas p ermasalaha kebutuha p erumaha bagi   raky a Indonesia.
Program 1000  M enara Rumah  Susun  Sed erhana y ang telah  d ican an gkan  dalam beberap a tahun  terakhiinimenun jukkan  komitmen  p emer intatetap  kuat  dalam membantu masy arakat memp eroleh hun ian y ang lay ak dan terjan gkau.
Hingar bin gar p embangun an 1000 M enara Rumah Susun / Ap artemen dalam kurun  waktu tiga tahun  terakhisangat  men ggembir akan  dan  dalam dua tahun  ke dep an kota-kota besar khususny a Jakarta, akan bertebaran hunian-hunian v ertikal y ang merup akan solusi dari bentuk desain hunian y ang minim lahan d an menjadi contoh desain ban gunan y an g baik b agi lin gkun gan. 

Di antara p enduduk y ang tinggalberdesak-desakk an” itu terdap at sejumlah p enduduk y ang berp rofesi sebagai p etugas p emad am k ebakar an. Tin ggal di rumah dinas komp leks p emadam kebak aran den gan kond isi lin gkun gan sekitar y ang serba sederhana,  p asti membuat p ara p etugas  p emadam kebakaratersebut  berkein ginan untuk  tinggal  di  temp at  y ang  lebih  ny aman,  lebih  lay ak,  dan  leb ih  mendukun g p rofesiny a sebagai p eny edia jasa p elay an masy arakat, namun  untuk bisa mencap ai tujuan itu, keterbatasan p enghasilamerek a menjadi salah satu faktor p enghambat.

M asih  bany ak  p etugas  p emadam  kebakar an  y ang  masih  tin ggal  di  rumah  y ang sebenarny a  belum  memenuhi standar k elay akan  b agi  seoran g  p etugas  p emadam kebakaran.  M engin gat  p eran  p etugas  p emadam  kebak aran  dalam  melay ani  dan meny elamatkan   masy araka dari  bencana  keb akaran,   sudah   sep atutny a  mereka mendap atkan hak untuk tinggal di temp at y ang lebih lay ak dan ny aman. 
 
Dinas  Pemadam  Kebakaran  DKJakarta mencatat  p ada tahun  2009/2010 terdap at 2.351 orang p etugas p emadam, 230 oran g insp ektur kebakaran, 162 oran g p etugas p eny elamat, 25 orang instruktur kebakaran, 47 orang p etugas p eny uluh lab, 387  orang   p etugas  p engemudi,  85  oran g p etugas  montir,  dan  493  orang staff  di p rovinsi DKI Jakarta. Akan terjadi p enambahan jumlah p etugas p emadam keb akaran oleh Pemd a DKI Jakarta melihat belu m memenuh iny a standar jumlah p ekerja untuk menan gan i wilay aDKI Jakarta.  Rencana  p eningk atajumlah  p etugas  p emadam kebakaran tersebut tentuny a akan diirin gi den gan p eningk atan kebutuhan akan temp at tinggal b agi p ara p etugas p emadam keb akaran tersebut beserta keluar gany a.
Dinas Perumahan DKI menar getkan tamb ahan 2.000 unit blok rumah susun pada 2009. Lokasi p enamb ahan ru mah susun ad a di tujuh lokasi. Rusun y ang sudah terbangun sebany ak 13 rusun. Lokasiny a p aling bany ak tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Utaramisalny a kawasaElok  di Jakarta Timur, Tip ar  Cakung,  M arunda, Pegadun gan, dan Pulo Geban g. Unit y ang sudah terbangun seb any ak 10.000. Hingga kini Pemer intah Provinsi DKI Jakarta baru mamp u meny ediakan 1.000 p intu asrama atau rumah dinas untuk mereka. M engin gat jumlah mereka y ang berstatus PNS ada 2.400 p ersonel, masih ada 1.400 p ersonel lainny a y ang tinggal di rumah kontrakan.
M enurut  M artondang,  staff  sie  p enan ggulan gan  b encana  Gol  3A  Din as Pemada Kebakar an   DKI   Jakarta,   dip eruntukan   6   blok   untuk  dina p emadam kebakaran dan din as kebersih an. Proy ek rusunawa tersebut khusus Jakarta p usat dan semua golon gan (1-4). M emiliki 3 tip e unit, y aitu tip e 42 (kamar tidur diatas 2) untuk staff biasa, tip e 72 (kamar tidur dibawah 1 diatas 2) untuk kasudin&excelon 3, dan tip e 90 (kamar tidur d ibawah 1 diatas 3 ) untuk p ejab atny a. Peruntukkan rumah susun sewa ini hany a untuk p egawai dinas p emadam k ebakar an y ang berk eluar ga, rumah susun y ang disewa bisa dip akai turun temurun,  tetap i hany a untuk p egawai din as p emadam kebak aran y an g sudah menikah saja. Ru mah susun ini hany a sebagai hunian dan tidak sebagai p elatihan atau sebagai base mobil Din as Pemadam Kebakar an.
Terkait dengan p ermasalahan tersebut, dip erlukan suatu solusi y ang tep at agar kesejahteraan para petugas p emadam kebakaran dap at meningkat. Sep erti y ang sudah direncan akan sebelumny a oleh Pemp rov DKI Jakarta, y akni membangun RUSUNAWA bagi Sudin Pemadam Kebakar an Jakarta Pusat di kawasan Pegadun gan, Jakarta Barat, y ang p embangun anny a akan dimu lai p ada awal tahun 2011. 
 
Usulan rancan gan hunian b agi Sudin Pemadam Kebakar an Jakarta Pusat y ang akan  dikemb an gkan  dilokasi tersebut  adalah  rumasusun  sederhana sewa den gan konsep arsitektur hemat energi di ik lim trop is.Pemban gunan RUSUNAWA Sudin Pemad am Kebakar an Jakarta Pusat ini merup akan RUSUNAWA p erdana dan p ercontohan untuk Sudin Pemad am Keb akaran dilin gkun gan  Pemer intahan  Prop insi  DKI  Jakarta.  Dengan  demikian,  dih arap kan p embanguna RUSUNAWA Sudin Pemad am Kebakaran Jakarta Pusat dap at diban gun di 5 wilay ah Kody a. Hal ini dap at meningk atkan p roduktifitas kerja bagi SudiPemad am Kebakar aJakarta Pusat, sehingga dap at  dihasilkasumber  day a manusia ( SDM ) y ang berkualitas.

Temp at tinggal merup akan salah satu kebutuhan p rimer y ang mend asar bagi manusia.  Temp at  tinggal  tersebut  hendakny a  dap at  memenuhi  segala  k ebutuhan p enghuniny a sebagai temp at untuk berlindun g secara lay ak dan ny aman serta hemat ener gi tanp a harus men gorbankan k eny amanan fisik p en ghuniny a.
Secara geo gr afis, negara Indon esia terletak dalam kawasan b eriklim trop is. Ciri- ciri dar i ik lim trop is diantarany a adalah cur ah hujan tinggi, kelemb ap an tinggi, radiasi  matahari  y ang  terisep anjan g tahun,  suhu  udara  y ang r elatitin ggi,  dan kecep atan angin y ang relatif rendah. Kondisi sep erti itu tentuny a akan memp engaruhi bentuk dan mekanisme ban gunan temp at tinggal p enduduk. 
 
Desain bangun an berkonsep arsitektur hemat energi telah bany ak digunakan sebagai p eny esuaian iklim dimana ban gun an tersebut berada. Salah satu p eny esuaian p ada bangunan h emat ener gi terhadap iklim trop is adalah bentuk atap p elana den gan teritisan lebar untuk mengatasi curah hujan y ang relatif tinggi. Ataup un keberadaan kanop i dan overstek y ang tidak hany a dap at menguran gi rad iasi p anas matahari y ang masuk ke dalam ban gun an, tetap i juga dap at men gatasi tamp ias air hujan. Selain itu, ada   bany a p ermasalaha lain  y ang   timbul   da aka diselesaika den gan men gap likasikan konsep arsitektur hemat ener gi p ada ban gunan trop is. 
 
Penerap an  konsep  arsitektur  hemat  energi  p ada  ban gunan  RUSUNAWA Sudin     Pemad am Keb akaran  Jakarta Pusat ini ju ga dihar ap kan  dap at  mengatasi p ermasalahan  krisis en er gi  y ang  ser in g  dibicarak an  akhir- akhir  in i.  Selain  itu, keny amanan   fisik   terkait  den gan   k eny amanan   termal  dan   keny aman an   visual (p englihatan/p encah ay aan) bagi p enghuni RUSUNAWA tersebut.

Tentuny a  dengan  men gap likasikan  konsep   arsitektur  hemat  energi  p ada bangun an RUSUNAWA tersebut, dap at mengatasi segala p ermasalahan p enggunaan ener gi y ang b erleb ih p ada ban gunan daiklim trop is, serta menjadi sebu ah temp at tinggal y an g ny aman dan meny enangk an.
 

Selengkapnya bisa didownload disini

0 komentar: